Ketika Anda sedang mengikuti program kehamilan, dokter biasanya akan menentukan tanggal-tanggal ”keramat” untuk berhubungan seks. Tanggal-tanggal ini berada dalam masa subur Anda.
Anda hanya memiliki enam hari tersubur dalam sebulan untuk melakukan pembuahan. Pada saat itu terjadi ovulasi, yaitu ketika sel telur yang telah matang dilepaskan dari rahim, menuju tuba falopi untuk dibuahi. Pada tahap ini, sperma (yang dapat bertahan lebih dari 100 jam) harus berada di bagian atas dari tuba falopi atau saluran telur ketika telur dilepaskan dari ovarium.
Masalahnya, kadang sulit mengetahui kapan tepatnya kita berovulasi. Perempuan umumnya memiliki siklus menstruasi 26-32 hari. Jika siklus menstruasi Anda 28 hari, biasanya Anda akan berovulasi pada hari ke-14. Namun, jika siklus menstruasi Anda tepat 28 hari setiap bulan pun, ovulasi belum tentu terjadi pada waktu yang sama setiap siklusnya.
”Akan membantu apabila Anda memerhatikan gejala ovulasi, yang di antaranya ditandai dengan perubahan pada lendir serviks yang lebih bening,” ujar Paula Hillard, MD, profesor bidang obstetri dan ginekologi di Stanford University School of Medicine di Palo Alto, California. Tanda lain dari ovulasi adalah rasa nyeri di satu sisi dan saat inilah Anda harus fokus berhubungan seks.
Pembuahan lebih mungkin terjadi ketika intercourse dilakukan sebelum masa ovulasi, bukan sesudahnya. Strategi terbaik untuk memungkinkan terjadinya pembuahan adalah berhubungan seks setidaknya setiap dua hari sekali selama masa subur. Biasanya Anda akan diminta berhubungan setiap dua hari sekali, dari hari ke-8 (setelah mens hari pertama) hingga hari ke-19 dari siklus Anda.