Khasanah Dunia Ramalan Shakti
RAMALAN... Kata ini sebagaimana dalam kandungannya yang berarti, memprediksi hal-hal yang akan terjadi kelak di kemudian hari. Dimulai dari hal yang kecil, kehidupan manusia misalnya; sampai ke urusan yang besar pada sebuah negara, perubahan pada masyarakat, bahkan masa depan umat manusia secara keseluruhan misalnya pun, dapat diramal.Boleh percaya atau tidak ramalan merupakan seni dalam kehidupan yang mengandung ilmu pengetahuan tingkat tinggi.Dalam sejarah manusia yang panjang ini, ramalan adalah sebuah gejala yang sangat menarik, juga hal ihwal yang sangat disenangi oleh semua orang. Berdasarkan dari keingintahuan ada juga yang menaruh perhatian terhadap nasib, sesekali orang berbicara mengenai sebuah topik tentang ramalan ini. Zaman dulu dan sekarang, di dalam dan luar negeri, banyak bangsa dan
negara juga tersebar mengenai ramalan di masa yang akan datang,terbentuklah lembaran yang langka dan indah dalam kultur manusia yang beraneka ragam ini. Banyak ramalan mempunyai tingkat akurasi yang tepat sekali, sama sekali melebihi imajinasi dan pengetahuan manusia pada umumnya. Buku ramalan seorang pengarang Perancis yang bernama Nostradamus yang
berjudul The Century, pada 400 tahun yang lampau, terhadap banyak peristiwa penting dalam sejarah umat manusia kali ini, misalnya masa kejayaan Napoleon Bonaparte, munculnya Adolf Hitler, perang dunia, kematian Princes Diana dari Inggris, peristiwa 11 September di New York, peristiwa gerakan penindasan demokrasi di Lapangan Tiananmen pada tahun 1989 hingga
peristiwa penindasan terhadap Falun Gong. Yang sedang berlangsung sekarang oleh kelompok politik Jiang Zemin,pun satu per satu mendapat bukti nyata. Oleh karena itu, biasanya dalam buku ramalan tersebut hanya berdasarkan tanda secara simbolis dan aneh, serta puisi yang sayup-sayup dan sulit untuk dimengerti, serta memberitahu kepada manusia pada hal ihwal di masa yang akan datang. Jadi pada umumnya, manusia hanya benar-benar mengerti arti kandungan yang sebenarnya, setelah terjadi peristiwa.
Ramalan, bagi individu, masyarakat serta umat manusia, juga mempunyai makna yang penting. Bukti kebenaran dari sebuah ramalan, memberitahukan kepada manusia akan kebenarannya. Dalam pada itu, ramalan juga memberikan sebuah pengetahuan positif bagi masa depan umat manusia, yaitu masa depan manusia adalah mempunyai aturan hukum tertentu, tidak berdasarkan tekad manusia sebagai peralihan; namun bila akan terjadi atau sedang terjadi di sekitar kita seperti apa yang dikatakan dari ramalan,bagaimana sikap dan cara kita masing-masing untuk memperlakukan,memahami, mengenal dan mengungkapkannya atau mengekspresikannya,dengan dan untuk itu, memprakarsai masa depan diri kita sendiri yang lebih baik, serta merta adalah persoalan yang harus dipikirkan juga oleh manusia. Artikel ini mengumpulkan beberapa ramalan terkenal dari berbagai sumber untuk menambah wawasan anda sekalian dalam khasanah dunia ramalan,baik ramalan dari zaman dulu sampai zaman modern,lokal hingga manca negara, jadi saya perkenalkan terhadap ramalan-ramalan,hanya difokuskan sebagai wawasan dan jangan terlalu diyakini benar atau tidaknya karena semua kebenaran kita serahkan hanya kepada Allah SWT.
Jika di cermati, hampir dari semua ramalan menceritakan tentang akhir abad ke-20, abad ke-21 adalah sebuah periode sejarah yang istimewa. Masyarakat manusia akan terjadi sebuah peristiwa besar, kebenaran dan kenyataan yang sesungguhnya dari alam semesta, akan terbentang di depan mata dari sejarah manusia pada hari ini, apa-apa yang tidak akan dipercaya
oleh umat manusia, akan menjadi kenyataan. Sejarah masa lampau ini masih dalam proses, namun akan menyangkut pada kita semua, pelbagai bangsa dan berakhir sampai di sini, dan era yang baru pun akan mulai dari sini juga. Walaupun menyangkut hal negara bahkan nasib umat manusia secara menyeluruh di masa mendatang.
Berbicara Mengenai Ramalan,kita semua mafhum bahwa suatu ciri khusus dari ramalan adalah selalu tidak memberitahu masalahnya secara langsung, namun lebih banyak menggunakan sajak lagu atau beberapa ilustrasi ataupun bahasa yang sulit dimengerti untuk disebarkan, juga banyak menggunakan perumpamaan yang samar-samar, homonim, susunan yang terbalik dan metode lainnya. Hal ini membuat orang-orang baru dapat mengetahui fakta sebenarnya setelah
peristiwa sudah lewat. Ini adalah penyebab banyak orang bingung sekali, juga membuat tidak sedikit orang yang meragu-ragukan kebenarannya, menganggap ini adalah orang setelah mengetahuinya berusaha membuat analogi yang dipaksakan. Terhadap masalah ini kita memahaminya seperti ini. Karena ramalan adalah mengenai sesuatu yang belum terjadi yang
berhubungan dengan masa akan datang maka bila dikatakan secara jelas kepada orang-orang sebelum peristiwa tersebut terjadi, itu artinya ingin mengubah kondisi dan perkembangan di masa akan datang, mengubah aturan evolusi yang sudah ditentukan, ini sudah pasti tidak diizinkan, sebaliknya malah akan merusak ketepatan ramalan itu sendiri serta tujuannya, oleh
sebab itu harus menggunakan metode atau bahasa yang ditutup-tutupi untuk mengungkapkannya, dan juga masalah tersebut tidak boleh dikatakan secara detail dan konkret, namun harus jelas tanpa ragu-ragu tentang apa yang dimaksud, tapi tidak boleh detail-detailnya juga dijelaskan semua, cukup diberi isyarat saja. Dengan demikian pada umumnya orang walaupun telah memperoleh ramalan, juga tidak dapat memahami makna yang dimaksud oleh
ramalan tersebut.
Bila begitu apa maknanya ramalan tersebut jika setelah peristiwa lewat baru dapat mengetahui fakta sesungguhnya? Berbicara secara umum, fungsi dari ramalan adalah memperingati dan membimbing generasi berikut. Dengan melalui ketepatan meramalkan, agar manusia di dunia mengerti bahwa nasib umat manusia adalah menuruti jalur kemajuan dari pengaturan suatu
ketetapan yang melewati kemampuan diri umat manusia, hingga membuat orang mempunyai semacam sikap menghormati dan menyegani prinsip yang dikatakan orang bijak dan alam yang melewati umat manusia atau bimbingan dari dewa hingga mencapai tujuan, sarannya: agar berbuat baik. Menasihati agar orang-orang tidak menyombongkan diri, demi kepentingan pribadinya apa juga dapat dilakukan. Bersamaan itu, ramalan juga menguak sedikit dari sebuah rahasia langit bagi umat manusia, agar orang dapat mengenal sedikit fakta yang sesungguhnya dari alam semesta. Oleh karena itu, para peramal dalam berbicara adalah sangat hati-hati. Contohnya dalam masalah ini sangat banyak.
Sebelum abad ini seorang peramal dari dari negeri kita Almarhum.Mama Laurent menghadapi orang-orang yang datang untuk meramal nasib, ini membuat dia merasa pusing. Di satu sisi dia dapat mengetahui nasib orang lain, namun di sisi lain ia juga mengetahui hanya diizinkan membuat jawaban yang terbatas.
Keberadaan ramalan bukanlah agar orang dapat mengubah masa yang akan datang, namun juga ada pengecualiannya, tentang masalah ini sebagai mewaspadai hal-hal yang akan terjadi, seandainya hal itu buruk tentu kita sudah siap menghadapinya.Penjelasan tentang ’keakuratan’ ramalan dan semacamnya ini bisa dikaitkan dengan adanya Qadla’ (ketetapan Allah atas suatu kejadian) dan Qadar (terjadinya suatu kejadian) dalam ilmu Islam. Semua hal di dunia ini sudah ada ketetapannya (disebut Qadla’), sehingga sering kita diberitahu tentang lahir, rizki, mati, daripada seseorang sebenarnya sudah ditentukan. Nah, yang sering salah diartikan oleh kebanyakan orang adalah, bahwa Qadla’ seseorang itu tunggal, padahal sesungguhnya bisa BANYAK! Sesuatu yang pasti itu belum tentu tunggal. Sebuah persamaan kuadrat atau polinomial dalam matematika bisa mempunyai jawaban benar dua, tiga, bahkan sangat banyak. Jawabannya bisa banyak tapi pasti! Artinya himpunan jawabannya itu sudah tertentu, walaupun jumlahnya banyak. Di luar himpunan jawaban tersebut adalah kemustahilan. Sebagai ilustrasi, bahwa peluang Anda menikah dengan salah satu teman Anda sekarang pastilah ada, walau mungkin kecil sekali. Tapi peluang Anda menikah dengan Agnes Monica (artis idola saya) misalnya jelas suatu kemustahilan karena hidup di masa yang berbeda.Dahulu, Sekarang dan akan Datang dalam suatu hasil ramalan adalah ibarat gambaran yang sudah dilukiskan. Nah, dari jutaan ketentuan qadla’ tersebut, bisa saja sebagian kecil tertangkap oleh indera keenam (supranatural) seseorang. Misalnya Almarhumah.Mama Lauren meramal tentang suatu kejadian, maka saya berpandangan bisa saja memang dia menangkap isyarat satu dari jutaan pilihan masa depan. Berapa peluang kejadian tersebut akan terjadi? Ya, variatif, bisa sangat kecil (karena qadla’ sesungguhnya jutaan), bisa cukup besar (karena qadla’ sesungguhnya hanya beberapa puluh). Jadi bagaimana kita bisa yakin ramalan itu benar? Ya, sulit...
Yang bisa kita lakukan adalah menganggapnya sebagai input mentah. Itu ibarat seorang guru yang melihat muridnya malas belajar, lalu meramalkan bahwa si murid akan gagal ujian. Bisa saja ramalannya meleset karena si murid tiba-tiba rajin belajar, atau dapat contekan saat ujian, atau soal ujian yang keluar kebetulan saja dia bisa. Prediksi si guru (yang muncul dari akumulasi pengetahuan yang menjadi intuisi) bisa kita anggap sebagai peringatan awal. Tapi jelas sangat jauh dari mutlak.Jadi kalau ada ramalan (atau saya diramal tanpa diminta), saya anggap itu sebagai input mentah. Mungkin berguna, mungkin tidak. Pengalaman selama ini sih, minta diramal (dulu waktu kecil terpikat oleh tawaran peramal pinggir jalan, hehe) ternyata tidak akurat, atau tepatnya tidak bisa dibuktikan keakuratannya.Kesimpulan sekarang : semua ramalan itu hakikatnya cuma ilmu statistik saja. Ketepatannya tidak pernah mutlak. Kadang tepat, sering juga meleset. Dalam statistik itu disebut model dengan reliabilitas (keandalan) rendah. Misalnya, kalaupun sinyal-sinyal masa depan yang ditangkap Mama lauren itu benar, penafsiran atas sinyal itu secara akurat sangat sulit (data valid, penafsiran Mama Lauren lah yang bias). Hanya orang-orang tertentu seperti misalnya Nabi Yusuf dan Nabi Khidir saja yang tingkat keakuratannya tinggi.
Ramalan sebagai Ilmu Pengetahuan Tinggi bila dikatakan juga sederhana, bila setelah menguasai aturan perubahan cuaca, orang-orang dapat melaporkan ramalan cuaca; bila menguasai aturan pergerakan alam semesta, maka sudah dapat meramalkan masa akan datang. Karena masyarakat manusia juga merupakan bagian dalam alam semesta. Ramalan secara tepat dapat meramal masalah 100 tahun, beribu tahun, bahkan masalah yang belum terjadi pada masa yang sangat lama di kemudian hari. Kita katakan ramalan dapat meramal mulai dari hal yang kecil seperti orang-orang tertentu, evolusi benda tertentu dalam jangka waktu yang pendek, sampai hal yang besar seperti: seluruh bangsa, seluruh umat manusia,bahkan evolusi alam semesta dalam lingkup tertentu pada masa yang akan datang. Bagaimana mungkin ada aturan yang begitu objektif? Banyak orang dalam menghadapi masalah ini merasa bimbang dan tidak memahami, ditambah lagi kandungan ramalan yang tidak terlalu dimengerti, pada dasarnya sikap dia terhadap ramalan adalah mulai dari sama sekali tidak percaya dan ekspresinya curiga sampai ke salut dan menjauhinya. Khususnya orang yang ilmu pengetahuannya sempit, percaya membabi buta pada ilmu pengetahuan atau orang yang keras kepala bahkan mendengus, tidak pantas diperhatikan. Sebenarnya, ramalan adalah ilmu pengetahuan. Dan juga ramalan yang
baik ada kebenaran dan ketepatan yang sangat tinggi. Di dalam ini akan berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan taraf yang makin tinggi. Di sini,kita tidak mungkin membicarakannya secara detail, hanya berbicara dari sudut tertentu mengapa dapat diramal. Pada masa ini, ilmu pengetahuan yang paling berkembang ke depan sudah banyak sekali mangenal yang melebihi perasaan kita sehari-hari, yang langsung dipahami adalah dunia dan keadaan yang sebenarnya dari dimensi waktu. Secara jelas dikemukakan dimensi waktu bukan saja dapat di kompres dan ditekuk, tapi juga eksis sistem dimensi waktu yang banyak dan multidimensi, ini sangat cocok dengan apa yang dibicarakan oleh dunia spiritual. Kita tahu, dunia spiritual selalu berbicara tentang gambaran langit ini, dikatakan ada berapa lapis langit, ada sebuah pepatah mengatakan; di langit baru satu hari, di dunia sudah ribuan tahu. Ini sesungguhnya adalah menunjukkan kepada tingkat yang lebih mendalam
dari dimensi yang berbeda, dan juga bukan ditujukan kepada apa yang dianggap oleh manusia pada umumnya sebagai badan perbintangan lain dari suatu dimensi yang sama dalam dimensi alam semesta yang mendalam.
Menurut pendapat ini, yaitu misalnya bulan dan matahari tidak berada di langit, karena mereka berada pada dimensi yang sama dengan bumi kita. Bila begitu, melalui suatu kemampuan melihat ke dalam suatu lapis dimensi yang tidak mempunyai konsep waktu, dan juga segala evolusi dalam dimensi kita ini berada pada dimensi yang tidak mempunyai konsep waktu tersebut, secara lengkap berada di sana. Oleh sebab itu, dapat melihat pemandangan pada
masa mendatang. Dan juga Yi Ching, ilmu perbintangan dan sebagainya mempergunakan aturan perbedaan dimensi waktu yang berbeda untuk menghitung masa mendatang dari umat manusia.
Oleh karena itu, ramalan sesungguhnya adalah berdasarkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang lebih tinggi, semua memiliki prinsip nada bicara peramal, biasanya dapat dilihat, dalam ramalan yang sebenarnya, para peramal sangat jelas mengemukakan dirinya sudah melihat apa, namun karena ramalan adalah sesuatu yang lebih tinggi, dia lantas dibatasi oleh tingkat
kemampuan dan kultivasi peramal serta mengenai taraf pemahaman terhadap teknik menghitung. Makin tinggi tingkatnya, makin detail dan jauh ramalannya.Makin rendah tingkatnya, makin samar-samar dan dibatasi. Juga cara menjelaskan ramalan tergantung orangnya, dibatasi oleh pengetahuan dari orang yang menjelaskan. Misalnya, beberapa ratus tahun yang lalu, tidak ada pesawat terbang, peramal mengatakan di atas langit ada burung besi
menjulang ke langit, dengan begitu penjelasan terhadap burung besi sangat tergantung orangnya, mungkin ada orang yang menganggap ini sedang mengisyaratkan apa, bukan sungguh ada burung besi, karena tidak mampu mempercayai kemungkinan ada burung besi tersebut. Tentu saja sampai hari ini, apa burung besi itu, kita semua sudah menganggapnya tidak usah
dibicarakan. Sudah tahu, sama sekali tidak ada perbedaan pendapat.
Ketepatan peramal-peramal dalam sejarah cukup membuktikan kebenaran dari ramalan. Masalah yang menyangkut ramalan melebihi lingkup kemampuan ilmu pengetahuan. Dari kalender astronomi bangsa Maya sampai ilmu meridian pengobatan tradisional Tionghoa, dari patung batu di pulau saat hari kebangkitan sampai besi yang tidak berkarat di India, sudah berapa banyak tidak dapat dijelaskan oleh orang-orang pada hari ini, atau kenyataan tidak ingin menjelaskan, gejalanya juga dianggap enteng orang dengan atau tanpa sengaja. Misalnya di Tiongkok, dahulu banyak tabib yang termasyhur adalah orang yang berkultivasi, mereka dapat mempergunakan kemampuan Gong untuk mendiagnosa penyakit. Di permukaan tidak ada CT-scan, USG, namun dapat mendeteksi penyakit seperti dewa, mencapai kemampuan begitu
diobati penyakit hilang, bahkan dapat menghitung kapan waktu kematian orang. Contoh ini sangat banyak. Dan ramalan juga adalah mutlak dapat menempuh jalan yang berbeda dengan metode yang dikenal oleh ilmu pengetahuan sekarang untuk memahami kehidupan manusia, masyarakat serta aturan perubahan perjalanan seluruh alam semesta.
Sabda Rasulullah SAW:"belajarlah sampai ke negeri china" ada apa dengan china? Pada masa lalu di Tiongkok metode untuk mengetahuinya banyak sekali, selain dari yang disebut di atas dengan menggunakan kemampuan menembus pandang untuk mendiagnosa penyakit, masih ada orang yang kebijakannya dapat terbuka dalam hati yang hening dan kondisi mengatur napas yang sempurna, serta prinsip lima elemen, saling menghidupi dan saling membatasi digunakan secara luas dalam bidang pertanian, obat-obatan, pengobatan dan berlatih; para kultivator dapat dalam keadaan meditasi yang mendalam mencapai taraf yang tidak dapat dicapai manusia biasa, termasuk mengetahui masa lalu dan masa akan datang. Tentu saja, di belakang segala yang misterius ini, ada faktor yang sama sekali tidak mungkin, selain dari ilmu pengetahuan dan metode/teknik yang konkret, masih ada hubungan secara langsung antara hati yang tulus dan bersih dari orang yang mengendalikan dengan sukses atau kalahnya dari penggunaan teknik, dan ini juga adalah persis apa yang diramalkan oleh ilmu pengetahuan sekarang, ilmu pengetahuan yang lebih tinggi adalah terletak di sini. (dari berbagai sumber & R.Tjokro Djajaningrat)