Hadis tentang datangnya Imam Mahdi dan Nabi Isa ‘alaihis salam
Banyak sekali jumlah Hadits tentang datangnya Imam Mahdi dan Nabi Isa ibnu Maryam ‘alaihis salam, namun dirasa cukup dengan 3 Hadits sebagai contoh, yaitu:
ثُمَّ يَجِيْئُ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ عَلَيْهِمَا السَّلاَمُ مِنْ قِبَلِ الْمَغْرِبِ مُصَدِّقًا بِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى مِلَّتِهِ فَيَقْتُلُ الدَّجَّالَ
Kemudian Isa ibnu Maryam ‘alaihimas salam datang dari arah barat dengan membenarkan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan agamanya, lalu ia membunuh Dajjal (Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya, Ath-Thabrani dalam Al-Kabir dan Ar-Ruyani, Al-Hakim dalam Adh-Dhiya’ul-Muqaddas fil-Mukhtarah dari Samrah radhiyallahu ‘anh dan Kanzul-Umal, Juz XIV/387
ثُمَّ يَنْزِلُ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ مُصَدِّقًا بِمُحَمَّدٍ عَلَى مِلَّتِهِ إِمَامًا مَهْدِيًا وَحَكَمًا عَدَلاً فَيَقْتُلُ الدَّجَّالَ
Kemudian Isa ibnu Maryam turun dengan membenarkan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas agamanya sebagai Imam Mahdi dan Hakim yang adil, lalu ia membunuh Dajjal (Ath-Thabrani dalam Al-Kabir dari Anillah bin Mughaffal radhiyallahu ‘anh dan Kanzul-Umal, Juz XIV/38808)
وَالّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَيُوشِكَنَّ أَنْ يَنْزِلَ فِيكُمْ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا عَدْلاً فَيَكْسِرَ الصَّلِيبَ وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيرَ وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ وَيَفِيضَ الْمَالَ حَتَّى لاَ يَقْبَلَهُ أَحَدٌ حَتَّى تَكُونَ السَّجْدَةُ الْوَاحِدَةُ خَيْرًا مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا ثُمَّ يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ وَاقْرَأُوا إِنْ شِئْتُمْ وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلاَّ لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا
Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh Isa ibnu Maryam di kalangan kamu hampir turun, sebagai hakim yang adil, lalu ia memecahkan salib dan membunuh babi, menghilangkan pajak, melimpahkan harta sehingga tiada seorang pun yang mau menerimanya, sampai-sampai satu kali sujud lebih baik daripada dunia dan apa yang ada di dalamnya; kemudian Abu Hurairah ra berkata: Bacalah oleh kalian jika engkau mau: “Dan tiada seorangpun ahli kitab, kecuali ia mengimaninya kematian Isa di atas salib sebelum matinya ahli kitab itu dan pada hari Qiamat ia akan menjadi saksi atas mereka (Al-Bukhari, Juz II, bab Nuzulu Isa ibni Maryam, hal. 256, Sulaiman Mar’I, Sangkapura Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya, Al-Bukhari, Muslim, At-Turmudzi, Ibnu Majah dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anh dan Kanzul-Umal, Juz XIV/38842)
Menurut penelitian Imam Muhammad bin Ali Asy-Syaukani, Hadis-hadis tentang datangnya Al-Mahdi dan Isa Al-Masih di akhir zaman adalah mutawatir -- bukan dhaif apalagi maudhu’ -- sebagaimana kata beliau berikut ini:
فَتُقَرَّرُ بِجَمِيعِ مَا سُقْنَاهُ فِى هَذَا أَنَّ اْلأَحَادِيثَ الْوَارِدَةَ فِى الْمَهْدِيِّ الْمُنْتَظَرِ مُتَوَاتِرَةٌ وَاْلأَحَادِيْثُ الْوَارِدَةُ فِى الدَّجَّالِ مُتَوَاتِرَةٌ وَاْلأَحَادِيثُ الْوَارِدَةُ فِى نُزُولِ عِيسَى مُتَوَاتِرَةٌ
Dengan semua apa-apa yang telah kita sebutkan sudah ditetapkan bahwa Hadis-hadis yang berhubungan dengan Al-Mahdi yang ditunggu-tunggu, Hadis-hadis yang berhubungan dengan Dajjal dan Hadis-hadis yang berhubungan dengan turunnya Isa Al-Masih itu adalah mutawatir (Chujajul-Kiramah, hal. 434).
Dengan demikian Hadits tentang datangnya Imam Mahdi dan Isa Al-Masih Ibnu Maryam itu tidak diragukan kebenaran dan keshahihannya, karena banyak sahabat Nabi Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang meriwayatkannya. Perlu diketahui bahwa dalam Hadis tersebut Isa ibnu Maryam itu dinyatakan sebagai Imam Mahdi, dengan demikian Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri menyatakan bahwa Imam Mahdi dan Isa ibnu Maryam yang dijanjikan kedatangannya pada akhir zaman itu adalah satu orang yang memiliki 2 gelar, bukan menunjukkan 2 orang yang berbeda.
Nama para Sahabat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang meriwayatkan
Diantara para sahabat Nabi Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang meriwayatkan tentang akan datangnya Imam Mahdi dan Nabi Isa ‘alaihis salam adalah Abdullah ibnu Abbas, Abdullah ibnu Umar, Thalhah, Ibnu Mas’ud, Abu Hurairah, Anas bin Malik, Khudzaihah, Abu Sa’id Al-Khudri, Ummu Habibah, Ummu Salamah, Aisyah, Tsauban, Jabir, Qurrah bin Ilyas radhiyallahu ‘anhum. Dengan demikian kebenaran Hadits-hadits tersebut sangat meyakinkan, tidak ada keraguan sedikitpun. Terlebih Nabi Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan bahwa mencintai para sahabat dan keluarga beliau itu adalah asas bagi agama Islam,beliau bersabda:
اَلإِسْلاَمُ عُرْيَانُ فَلِبَاسُهُ الْحَيَاءُ وَزِينَتُهُ الْوَفَاءُ وَمُرُوئَتُهُ الْعَمَلُ الصَّالِحُ وَعِمَادُهُ الْوَرَعُ، وَلِكُلِّ شَيْئٍ أَسَاسٌ وَأَسَاسُ اْلإِسْلاَمِ حُبُّ أَصْحَابِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَحُبُّ أَهْلِ بَيْتِهِ
Islam itu telanjang, maka pakaiannya adalah rasa malu, perhiasannya adalah menunaikan janji, kehormatannya adalah amal saleh dan tiangnya adalah menjauhi setiap yang tidak baik. Segala sesuatu mempunyai pondasi, sedang pondasi Islam adalah mencintai para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mencintai keluarga rumah beliau (Ibnu An-Najjar dari Al-Husain bin Ali radhiyallahu ‘anh dan Kanzul-Ummal, Juz XI/32523)
Kitab-kitab yang Memuat Hadits tentang Imam Mahdi dan Nabi Isa ‘alaihis salam
Kitab-kitab yang mengandung Hadits tentang Al-Mahdi antara lain ialah kitab Hadits Ad-Daruquthni, At-Turmudzi, Abu Daud, Al-Bazzar, Ibnu Majah, Al-Hakim, Ath-Thabari (lihat Muqaddamah Ibnu Khaldun, pasal 52, halaman 311) sedang kitab-kitab yang mengandung tentang Nabi Isa, Ibnu Maryam atau Al-Masih antara lain: Al-Bukhari, Muslim, Abu Daud, At-Turmudzi, An-Nasa’I dan Adh-Dhiya’, Ibnu Majah, Musnad Ahmad bin Hanbal, Al-Mustadrak karya Al-Hakim, Fawa’idul-‘Iraqin, Ath-Thayalis, Al-Hilyah Abu Nu’aim, Ad-Dailami dan Kanzul-Ummal Fi Sunanil Aqwal wal-Af’al karya Allamah Alauddin Ali Al-Muttaqi bin Hisamuddin Al-Hindi Al-Burhan Fauri wafat 975 H.
Menurut Ulama Ahlis-Sunnah wal-Jamaah beriman kepada Imam Mahdi atau Nabi Isa ‘alaihis salam adalah wajib, sebagaimana tertulis:
فَاْلإِيْمَانُ بِخُرُوجِ الْمَهْدِي وَاجِبٌ كَمَا هُوَ مُقَرَّرٌ عِنْدَ أَهْلِ الْعِلْمِ وَمُدَوَّنٌ فِى عَقَائِدِ أَهْلِ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ وَكَذَا عِنْدَ أَهْلِ الشِّيعَةِ
Beriman kepada datangnya Imam Mahdi itu wajib, sebagaimana telah dibenarkan oleh para Ulama dan telah dijelaskan dalam aqidah-aqidah Ahlus-Sunnah Wal-Jamaah dan juga diakui oleh Ahlusy-Syi’ah (Lawaichul-Anwaril-Bahiyah, Juz II, hal. 80).
Pendapat Mu’tamar NU
Dalam Mu’tamar Nahdlatul Ulama’ ke-3 di Surabaya, tanggal 12 Rabiul Tsani 1347H./ 28 September 1928 M, Mu’tamar mengeluarkan ittifaq hukum mengenai beberapa masalah diniyah termasuk masalah Al-Mahdi dan Nabi Isa ‘alaihis salam bahwa mereka mewajibkan untuk meyakini turunnya Nabi Isa pada akhir zaman sebagai Nabi dan Rasul yang melaksanakan syariat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Agar lebih mantap dan jelas, silakan membaca kutipan berikut ini:
46. S. Bagaimana pendapat Muktamar tentang Nabi Isa as setelah turun kembali ke dunia. Apakah tetap sebagai Nabi dan Rasul? Pada hal Nabi Muhammad SAW adalah Nabi terakhir. Dan apakah madzhab empat itu akan tetap ada pada waktu itu?
J. Kita wajib berkeyakinan bahwa Nabi Isa as itu akan diturunkan kembali pada akhir zaman nanti sebagai Nabi dan Rasul yang melaksanakan syariat Nabi Muhammad SAW dan hal itu, tidak berarti menghalangi Nabi Muhammad sebagai Nabi yang terakhir, sebab Nabi Isa as hanya akan melaksanakan syari’at Nabi Muhammad. Sedang madzhab empat pada waktu itu hapus (tidak berlaku) (Masalah Keagamaan Hasil Muktamar dan Munas Ulama Nahdlatul Ulama kesatu – 1926 s/d kedua puluh sembilan 1994, K.H.A. Aziz Masyhuri, diterbitkan PP RMI Bekerja sama dengan Dinamika Press Surabaya, 1997, halaman 36)
Pendapat Ulama Nahdlatul Ulama (NU) tersebut, mereka sokong dengan keterangan dari kitab Syarakh Ar Raudl Juz III yang tertulis sebagai berikut:
فى شرح الروض ونصه: قال تعالى: وَلكِنْ رَسُولَ اللهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ ولا يعارضه ما ثبت من نزول عيسى عليه السلام اخر الزمان لأنه لا يأتي بطريقة ناسخة بل مقررة لشريعة نبيّنا صلى الله عليه وسلم عاملا بها. وفى الفتاوي الحديثية ما نصه: سئل نفع الله به بما لفظه اجمعوا على أن عيسى يحكم بشريعتنا فما كيفية حكمه بذلك بمذهب احد من المجتهدين ام باجتهاد؟ فأجاب بقوله عيسى عليه السلام منزّه عن أن يقلد غيره من بقية المجتهدين بل هو أولى بالإجتهاد. وفى أول الجزء الأول من ميزان الشعراني تحت صورة الشجرة بعد بيان معنى الشجرة بقوله: فانظر يا أخي إلى العين فى أسفل الشجرة وإلى الفروع والأغصان والثمار تجدها كلها متفرعة من عين الشريعة إلى أن قال إلى أن يخرج المهدي عليه السلام فيبطل فى عصره التقيّد بالعمل بقول من قبله من المذاهب كما صرّح به أهل الكشف إلى أن قال ثم إذا نزل عيسى عليه السلام انتقل الحكم إلى أمر اخر وهو أنه يوحى إلى السيّد عيسى عليه السلام بشريعة محمّد صلى الله عليه وسلم على لسان جبريل عليه السلام.
Penjelasan tersebut menyatakan bahwa turunnya Nabi Isa ‘alaihis salam akhir zaman itu tidak bertentangan dengan ayat Al-Quran yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam itu Khataman-Nabiyyin karena beliau tidak menghapus, bahkan menetapkan syari’at Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan mengamalkannya. Adapun cara Allah ta’ala dalam mengajarkan syari’at Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Al-Mahdi atau Nabi Isa ‘alaihis salam itu dengan memberikan wahyu melalui malaikat Jibril as. Jadi, keyakinan warga Jemaat Ahmadiyah yang menyatakan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad sebagai Imam Mahdi dan Nabi Isa ‘alaihis salam yang dijanjikan kedatangannya oleh Sayyidina Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam itu tidak bertentangan dengan Al-Quran, Hadits, pendapat Ulama zaman dulu, Ulama NU (Nahdlatul Ulama) serta Ulama yang mengakui Ahlis-Sunnah wal-Jamaah. Bahkan, beliau itu merupakan bukti nyata dari kebenaran Al-Quran, Hadits dan pendapat para Ulama sebelum dan sesudahnya yang mengaku sebagai golongan Ahlis-Sunnah wal-Jamaah.(by Mln. Abdul Rozzaq-cinta islam)
Al-Mahdi al-Muntazhar (Imam Mahdi yang ditunggu) adalah seorang laki-laki muda dari kaum Muslimin yang berasal dari umat Nabi SAW. Namanya adalah Muhammad Ibn Abdullah (namanya sama dengan Nabi SAW). Al-Mahdi merupakan salah seorang dari khalifah dan pemimpin yang mendapat petunjuk.
Masalah al-Mahdi termasuk dasar pokok yang dibahas dalam buku ini, dimana kemunculan al-Mahdi akan terjadi langsung setelah perang Armageddon.
Siapakah al-Mahdi itu?
Al-Mahdi al-Muntazhar (Imam Mahdi yang ditunggu) adalah seorang laki-laki muda dari kaum Muslimin yang berasal dari umat Nabi SAW. Namanya adalah Muhammad Ibn Abdullah (namanya sama dengan Nabi SAW). Al-Mahdi merupakan salah seorang dari khalifah dan pemimpin yang mendapat petunjuk.
Jadi, al-Mahdi ini bukanlah seperti yang diduga oleh kaum Syiah ar-Rafidhah yang menganggap al-Mahdi adalah Muhammad Ibn al-Hasan al-Askari yang akan muncul dari Sardeb.
Ciri-Ciri al-Mahdi:
Hadits-hadits yang menggambarkan tentang sifat-sifat al-Mahdi adalah:
1. Telah bersabda Rasulullah SAW, “Al-Mahdi berasal dari umatku, berkening lebar, berhidung panjang dan mancung. Ia akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi ini) sebelum itu dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan, dan ia (umur kekhalifahan) berumur tujuh tahun.” (HR. Abu Dawud dan al-Hakim)
2. Telah bersabda Rasulullah SAW, “Sungguh, bumi ini akan dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Dan apabila kezhaliman serta kesemena-menaan itu telah penuh, maka Allah SWT akan mengutus seorang laki-laki yang berasal dari umatku, namanya seperti namaku, dan nama bapaknya seperti nama bapakku (Muhammad bin Abdullah). Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi) telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Di waktu itu langit tidak akan menahan setetes pun dari tetesan airnya, dan bumi pun tidak akan menahan sedikit pun dari tanaman-tanamannya. Maka ia akan hidup bersama kamu selama 7 tahun, atau 8 tahun, atau 9 tahun.” (HR. Thabrani)
3. Telah bersabda Rasulullah SAW, “Al-Mahdi berasal dari umatku, yang akan diislahkan oleh Allah dalam satu malam.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). Yang dimaksud diislahkan di sini adalah bahwa Allah akan memberinya kesiapan untuk menjadi khalifah dan memimpin kaum Muslimin dalam menghadapi huru-hara dan peperangan terakhir.
4. Telah bersabda Rasulullah SAW, “Al-Mahdi berasal dari umatku, dari keturunan anak cucuku.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim)
5. Telah bersabda Rasulullah SAW, “Pada akhir zaman akan muncul seorang khalifah yang berasal dari umatku, yang akan melimpahkan harta kekayaan selimpah-limpahnya. Dan ia sama sekali tidak akan menghitung-hitungnya.” (HR. Muslim dan Ahmad)
Sebelum membahas bagian selanjutnya tentang tanda-tanda kedatangan Imam Mahdi, perlu dijelaskan bahwa:
1. Kemunculan Imam Mahdi bukan berasal dari usahanya (Muhammad bin Abdullah) dan bukan pula suatu permintaan darinya. Dan bahkan ia sendiri sama sekali tidak tahu bahwa Allah SWT akan mengislahkannya dalam waktu satu malam. Dan bahwa Allah SWT akan mempersiapkan baginya suatu kaum yang berjumlah sedikit serta tidak punya persiapan dan kekuatan. Kemudian kaum tersebut membaiatnya di Ka’bah, sedangkan ia (al-Mahdi) sendiri tidak menyukai baiat itu.
2. Kedatangan Imam Mahdi di akhir zaman adalah hal yang sudah ditakdirkan oleh Allah SWT dan telah tertulis dalam Ummul Kitab (Lauhul Mahfuzh), yang mana ia pasti akan muncul. Jadi, kemunculannya adalah seperti kedatangan al-Masih ad-Dajjal, al-Masih putra Maryam, dan keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, serta sisa tanda-tanda kiamat lainnya.
Oleh karena itu perlu ditekankan bahwa beriman dengan Imam Mahdi adalah wajib dalam syariat dan i’tikad. Karena hadits-hadits yang mengisahkan tentang Imam Mahdi mencapai tingkatan mutawatir.
Pada awal abad ke 16, seorang warga Prancis keturunan Yahudi meramalkan bahwa pada abad ke 20 manusia akan melakukan perjalanan ke ruang angkasa. Pada abad ini pula terjadi peristiwa yang tidak bisa dibayangkan manusia pada abad itu. Seperti ditemukannya energi nuklir, wabah virus mematikan seperti AIDS/HIV, gempa yang amat dahsyat, bahkan runtuhnya menara kembar World Trade Center di New York pada 11 September tahun 2000.
Ramalan 400 tahun yang lalu itu pun menjadi kenyataan, persis seperti yang dikatakannya. Peramal itu tak lain adalah Michel de Notredame alias Michael Nostradamus. Konon ia meramal melalui peneliatian terhadap buku-buku kuno tentang sihir, astrologi dan bakat khususnya sendiri yang mampu mencapai trance dengan hanya menatap semangkuk air panas yang mengeluarkan uap. Ia mencatat ramalannya dalam 1.000 kuatrain (sajak empat baris) yang dibagi dalam 10 bagian. Ramalan ini dinamakan The Centuries, yang kemudian para ahliya disebut “nostradamus”.
Karena keakuratannya serta keterperincian ramalannya yang dianggap luar biasa, Nostradamus banyak dikagumi masyarakat eropa. Orang-orang banyak yang mempelajari The Centuries.
Pengaruh nostradamus makin meluas ke penjuru dunia, malah ada juga yang sudah mempersiapkan diri sejak dini untuk menghadapi peristiwa masa depan yang telah diramalkan itu.Salah satu ramalan nostradamus tentang masa depan adalah adanya kebangkitan agama dunia baru, “The New World religion”, pada abad ke 21. V.J.Hewitt dan Peter Lorie, para ahli nostradamus, dalam bukunya “The End Of The Millennium” berpendapat, agama dunia yang baru itu adalah Islam!.
The New World Religion akan dipimpin oleh seorang yang disebut The Man From The East. Dia akan muncul dari negeri yang terletak di pertemuan tiga buah laut. Kemunculannya menggemparkan Barat dan Timur. Ketika muncul dia memakai sorban biru (The Blue Turban). Dan dia merayakan hari kamis malam (malam jum’at) sebagai hari istimewa baginya”, kata mereka.
Bagaimana sikap kita terhadap ramalan itu?apakah hanya karena ia meremalkan kebangkitan islam, lantas umat islam begitu saja mempercayai ramalannya? Sesungguhnya Nostradamus hanyalah tidak lebih dari seorang peramal, sama dengan peramal yang lain. Rasulullah melarang umatnya percaya terhadap ramalan peramal.
Rasul sendiri pernah mengungkapkan pengihatan beliau tentang masa depan. Termasuk kebangkitan agama Islam, persis seperti yang dikatakan nostradamus tadi. Namun penglihatan ini bukan ramalan melainkan nubuat. Yaitu kabar yang diberitakan Rasul SAW bahwa akan terjadi sesuatu di masa depan jauh sebelum peristiwa itu terjadi.
Rasul SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah akan membangkitkan umat ini (Islam) pada awal setiap seratus tahun seorang mujaddid yang bakal memperbaharui (menghidupkan) urusan agamanya”. (riwayat Abu Daud, Al-Hakim, Al-Baihaqi, Al-Iraqi, Ibnu Hajar Al-Asqalani)
Dalam hadis yang lain rasul bersabda. “Telah berlaku zaman kanabian diatas kamu, maka berlakulah zaman kenabian itu sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian berlakulah zaman kekhalifahan (khulafaur-rasyidin)yang berjalan seperti zaman kenabian. Maka berlakulah zaman itu sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya, lalu berlakulah zaman pemerintahan yang menggigit (zaman fitnah). Berlakulah zaman itu seperti yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya pula. Kemudian berlakulah zaman penindasan dan penzhaliman (zaman pemerintahan dictator), dan kemudian berlakulah zaman itu sebagaimana Allah kehendaki. Kemudian berlakulah pula zaman kekhalifahan (zaman Al-Mahdi dan Isa AS) yang berjalan diatas cara hidup kenabian”. (HR. Ahmad)
Apabila kita meneliti sejarah, zaman kenabian, zaman khulafaur-rasyidin, zaman fitnah, zaman dictator, telah terjadi. Dan kini tinggal menunggu zaman kekhalifahan yang berjalan diatas cara hidup kenabian itu berulang lagi. Inilah yang dimaksud sebagian A New World Religion oleh Nostradamus. Lalu siapakah The Man From The East yang akan memimpin The New World Religion, umat Islam lebih mengenalnya dengan sebutan Imam Al-Mahdi.
Imam Mahdi
Sungguh, bumi ini akan dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Dan apabila kezhaliman serta kesemena-menaan itu telah penuh, maka Allah SWT akan mengutus seorang laki-laki yang berasal dari umatku, namanya seperti namaku, dan nama bapaknya seperti nama bapakku (Muhammad bin Abdullah). Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi) telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Di waktu itu langit tidak akan menahan setetes pun dari tetesan airnya, dan bumi pun tidak akan menahan sedikit pun dari tanaman-tanamannya. Maka ia akan hidup bersama kamu selama 7 tahun, atau 8 tahun, atau 9 tahun. [HR. Thabrani]
Imam Mahdi sebenarnya adalah sebuah nama gelar sebagaimana halnya dengan gelar khalifah, amirul mukminin dan sebagainya. Imam Mahdi dapat diartikan secara bebas bermakna “Pemimpin yang telah diberi petunjuk”. Dalam bahasa Arab, kata Imam berarti “pemimpin”, sedangkan Mahdi berarti “orang yang mendapat petunjuk”. Nama Imam Mahdi sebenarnya seperti yang disebutkan dalam hadits di atas, ia bernama Muhammad (seperti nama Nabi Muhammad), nama ayahnya pun sama seperti nama ayah Nabi Muhammad SAW yaitu Abdullah. Nama Imam Mahdi sama persis dengan Rasulullah SAW yaitu Muhammad bin Abdullah.
Diantara ciri-ciri beliau adalah seperti tersebut dalam hadits:
Al-Mahdi berasal dari umatku, berkening lebar, berhidung panjang dan mancung. Ia akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi ini) sebelum itu dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan, dan ia (umur kekhalifahan) berumur tujuh tahun. [HR. Abu Dawud dan al-Hakim]
Al-Mahdi berasal dari umatku, dari keturunan anak cucuku. [HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim]
Pada akhir zaman akan muncul seorang khalifah yang berasal dari umatku, yang akan melimpahkan harta kekayaan selimpah-limpahnya. Dan ia sama sekali tidak akan menghitung-hitungnya. [HR. Muslim dan Ahmad]
Jadi, Imam Mahdi itu bernama Muhammad bin Abdullah, termasuk ummat Nabi Muhammad, bahkan dari keturunan beliau SAW, berkening lebar, berhidung panjang dan mancung. Dan beliau akan memimpin ummat serta memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran. Beliau memimpin ummat Islam selama 7 tahun. Maka pahamilah hal ini, wahai mereka yang tidak percaya akan adanya Imam Mahdi! Nabimu sendiri telah menyebutkan ciri-ciri fisiknya.
Dibai’atnya Imam Mahdi
Kemunculan Imam Mahdi bukan karena kemauan Imam Mahdi itu sendiri melainkan karena takdir Allah yang pasti berlaku. Bahkan Imam Mahdi sendiri tidak menyadari bahwa dirinya adalah Imam Mahdi melainkan setelah Allah SWT mengislahkannya (mempersiapkan dirinya) dalam suatu malam, seperti yang dikatakan dalam sebuah hadits berikut:
Al-Mahdi berasal dari umatku, yang akan diislahkan oleh Allah dalam satu malam. [HR. Ahmad dan Ibnu Majah]
Dibai’atnya Imam Mahdi akan di dahului oleh beberapa tanda-tanda sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa hadits berikut:
Aisyah Ummul Mukminin RA telah berkata: Pada suatu hari tubuh Rasulullah SAW bergetar dalam tidurnya. Lalu kami bertanya, ‘Mengapa engkau melakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan wahai Rasulullah?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Akan terjadi suatu keanehan, yaitu bahwa sekelompok orang dari umatku akan berangkat menuju baitullah (Ka’bah) untuk memburu seorang laki-laki Quraisy yang pergi mengungsi ke Ka’bah. Sehingga apabila orang-orang tersebut telah sampai ke padang pasir, maka mereka ditelan bumi.’ Kemudian kami bertanya, ‘Bukankah di jalan padang pasir itu terdapat bermacam-macam orang?’ Beliau menjawab, ‘Benar, di antara mereka yang ditelan bumi tersebut ada yang sengaja pergi untuk berperang, dan ada pula yang dipaksa untuk berperang, serta ada pula orang yang sedang berada dalam suatu perjalanan, akan tetapi mereka binasa dalam satu waktu dan tempat yang sama. Sedangkan mereka berasal dari arah (niat) yang berbeda-beda. Kemudian Allah SWT akan membangkitkan mereka pada hari berbangkit, menurut niat mereka masing-masing. [HR. Bukhary, Muslim]
Sungguh, Baitullah ini akan diserang oleh suatu pasukan, sehingga apabila pasukan tersebut telah sampai pada sebuah padang pasir, maka bagian tengah pasukan itu ditelan bumi. Maka berteriaklah pasukan bagian depan kepada pasukan bagian belakang, dimana kemudian semua mereka ditenggelamkan bumi dan tidak ada yang tersisa, kecuali seseorang yang selamat, yang akan mengabarkan tentang kejadian yang menimpa mereka. [HR. Muslim, Ahmad, Nasai, dan Ibnu Majah]
Suatu pasukan dari umatku akan datang dari arah negeri Syam (Palestina) ke Baitullah (Ka’bah) untuk mengejar seorang laki-laki yang akan dijaga Allah dari mereka. [HR. Ahmad]
Akan dibaiat seorang laki-laki antara makam Ibrahim dengan sudut Ka’bah. [HR. Ahmad, Abu Dawud]
Kepemimpinan Imam Mahdi:
Dalam hadits yang disebutkan di atas Imam Mahdi akan memimpin selama 7 atau 8 atau 9 tahun. Semasa kepemimpinannya Imam Mahdi akan membawa kaum muslimin untuk memerangi kezhaliman, hinga satu demi satu kezhaliman akan tumbang takluk dibawah kekuasaanya.
Kemenangan demi kemenangan yang diraih Imam Mahdi dan pasukannya akan membuat murka Raja Kezhaliman (Dajjal) sehingga membuat Dajjal keluar dari persembunyiannya dan berusaha membunuh Imam Mahdi beserta pengikutnya.
Kekuasaan dan kehebatan Dajjal bukanlah lawan tanding Imam Mahdi. Oleh karena itu, sesuai dengan takdir Allah, maka Allah SWT akan menurunkan Nabi Isa dari langit yang bertugas membunuh Dajjal. Imam Mahdi dan Nabi Isa akan bersama-sama memerangi Dajjal dan pengikutnya, hingga Dajjal mati ditombak oleh Nabi Isa di “pintu Lod” dalam kompleks Al-Aqsa.
Turunnya Nabi Isa
Dari Abu Hurairah, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Sudah dekat masanya turun kepada kamu Ibnu Maryam menjadi hakim yang adil, yang akan membunuh Dajal, membunuh babi, menghancurkan salib dan menghapuskan cukai kerana harta ketika itu melimpah ruah. Ketika itu nanti manusia hanya sujud kepada Allah Tuhan sekalian alam.”
Ummu Syuraik bertanya kepaad Rasulullah s.a.w tentang hari Dajal: “Ya Rasulullah, ke mana orang-orang Arab ketika itu?” Rasulullah s.a.w menjawab: “Jumlah mereka pada waktu itu terlalu sedikit. Mereka lari ke Baitul Maqdis menjumpai Imam mereka, seorang lelaki sholih (Imam Mahdi).
Jabir bin Abdullah berkata, “Saya mendengarkan Rasulullah bersabda, ‘Umatku tidak akan berhenti berperang untuk membela yang benar hingga datang hari kiamat’. Rasulullah lalu bersabda, ‘Kemudian, turunlah Isa bin Maryam dan pemimpin mereka berkata, ‘Ke sinilah dan pimpinlah kami dalam sembahyang’, namun dia akan berkata, ‘Tidak! Sebab sebagian kalian adalah pemimpin untuk sebagian yang lain, sebagai penghormatan Allah terhadap umat ini’” [HR Muslim]
Nabi Isa akan turun ketika Imam Mahdi telah siap memimpin shalat Shubuh di Masjidil Aqsha. Melihat kedatangan beliau as, Imam Mahdi mempersilahkan beliau as untuk menjadi Imam. Namun Nabi Isa as lebih suka menjadi ma`mum dari ummat Nabi Muhammad SAW.
Abu Hurairah (ra) meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Tidak ada seorang nabi pun antara saya dan Isa. Sesungguhnya, dia akan turun ke bumi. Maka jika kalian melihatnya, kenalilah dia. Dia adalah seorang laki-laki dengan ukuran sedang, berkulit putih kemerah-merahan. Dia memakai dua baju kuning terang. Kepalanya seakan-akan ada air yang mengalir walaupun sebenarnya ia tidak basah. Dia akan berperang melawan manusia untuk membela Islam. Dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapuskan jizyah. Allah akan menghapuskan semua agama di zamannya kecuali Islam. Isa akan membunuh Dajjal dan dia akan hidup di bumi selama empat puluh tahun dan kemudian dia meninggal. Kaum muslimin akan menyembahyangkan jenazahnya”. [Abu Dawud]
Menurut Ibnu Katsir, Nabi Isa diangkat pada usia 33 tahun. Dan beliau as akan turun kembali, dan menetap di bumi selama 7 tahun lagi, lalu wafat. Sehingga Nabi Isa as tinggal di bumi selama 40 tahun lamanya, yaitu 33 tahun ditambah 7 tahun.
Imam Mahdi dan Nabi Isa Memerangi Dajjal
Selesai sholat, Nabi Isa as berkata kepada semua jama’ah: “Bukakan pintu itu.” Mereka membuka pintu Masjid itu. Tiba-tiba terlihatlah Dajal dan di belakangnya ada 70,000 Yahudi lengkap membawa senjata.
Melihat Nabi Isa ada di dalam masjid itu, Dajjal tiba-tiba saja layu atau cair seperti cairnya garam disirami air. Dajjal itu lari terbirit-birit karena ketakutan. Nabi Isa bersama kaum Muslimin terus saja mengejarnya kemudian menjumpainya di Babu Luddi (Pintu Ludd). Dan di sanalah Nabi Isa as membunuh Dajjal.
Orang-orang Yahudi pun akan dikalahkan dan dibinasakan Allah pada waktu itu. Mereka mencoba lari dan bersembunyi tetapi semua benda tempat mereka bersembunyi akan pandai berbicara dengan seizin Allah. Benda-benda dimaksud termasuklah dinding, batu, pohon, dan sebagainya. Kalau ada orang Yahudi yang bersembunyi di balik mereka, benda-benda itu akan memberitahukannya. Jika mereka bersembunyi di balik batu, maka batu pun berkata: “Wahai hamba Allah yang beriman, di sini ada orang Yahudi, bunuhlah dia.” Begitu pula jika bersembunyi di balik pohon, kecuali pohon Ghorqod, dia itu pohon Yahudi.
Kemakmuran dan Kedamaian
Setelah kejadian itu, bumi menjadi damai. Tidak ada lagi perang. Tidak ada saling cemburu, dengki, saling memarahi dan mengganggu antara sesama makhluk Allah. Sehingga ada anak perempuan yang bermain-main dengan harimau dan harimau itu tidak menerkamnya. Serigala akan tinggal bersama domba, dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Seluruh dunia ketika itu diliputi oleh kedamaian, keamanan dan ketenteraman. Ketika itu, tidak ada yang disembah selain Allah.
Imam Mahdi versus Dajjal
Imam Mahdi as. Beliau adalah Muhammad bin Abdillah Al Alawi Al Fathimi Al Hasani. Munculnya beliau di muka bumi ini merupakan satu bagian dari sejumlah tanda –tanda kiamat yang mulai dekat. Beliau lahir sebagaimana manusia biasa, belajar ilmu agama di kota Madinah pada waktu itu manusia tidak mengetahui bahwa ia adalah Imam Mahdi.
Ciri-ciri fisiknya:
Muhammad bin Abdillah Al Mahdi adalah seorang pemuda yung usianya hampir mencapai 40 tahun. Warna kulitnya coklat, hidungnya mancung, dahinya lebar, berjenggot tebal, pada pipinya ada tahi lalat, postur tubuhnya tegap, tidak terlalu gemuk, berbicaranya gagap jika ucapannya lambat ia memukul paha kirinya dengan tangan kanannya.sehingga ucapannya menjadi lancar.
Waktu dan tempat kemunculannya.
Tanda kemunculan Imam Mahdi yang terkuat adalah wafatnya seorang khalifah kemudian terjadinya persengketaan tiga putra khalifah untuk menguasai Makkah namun tak seorangpun yang berhasil menguasainya, lalu muncul panji-panji hitam dari arah Khurasan (Ashabu Rayati As sud) kedatangan mereka untuk memberi dukungan penuh kepada Imam Mahdi. Tentang kelompok panji hitam ini ada yang berpendapat bahwa mereka adalah Taliban dan Al Qaidah yang berada di Khurasan (Afghanistan). Karena ciri-ciri lahir mereka mirip dengan apa yang disebutkan dalam banyak atsar diantaranya bendera mereka berwarna hitam,. Serban mereka serba hitam, pakaian mereka putih terlihat unik, mereka memelihara rambut. (baca kitab Al Fitan, Nu’aim Bin Hammad. Hal18)
Tanda-tanda alam kemunculannya:
Sedangkan tanda-tanda alam yang mengisyratkan kemunculannya adalah gerhana matahari dan bulan pada bulan Ramadhan yang didiringi oleh suara keras di bumi dan adanya bintang berekor kemudian disusul oleh adanya huru-hara, kekacauan dan malapetaka dibulan Syawal, Pertikaian dan konflik yang terjadi di bulan Dzulqa’dah disusul peristiwa perampokan dan pembantaian jamaah haji hingga darah menggenang di Jumratul Aqabah, lalu dibulan Muharram dibaiatlah Imam Mahdi oleh sejumlah kaum muslimin.
Proses pembaiatan Imam Mahdi
Imam Mahdi adalh seorang pemuda shalih, ia tidak berambisi menjadi pemimpin. Proses pembaiatannya dilakukan secara paksa oleh beberapa kaum muslim yang menemuinya disebuah tempat antara maqam Ibrahim dan rukun Ka’bah. Awalnya Imam Mahdi menolak karena melihat betapa berat persoalan yang akan dihadapi. Sehingga pada suatu malam Allah mengislahnya. Begitu ba’iat selesai dia dan pasukannya langsung bersiap-siap untuk memasuki kancah pertempuran. Penaklukan dunia secara total dan membersihkan dunia dari kebatilan.
Awalnya pasukannya berjumlah kecil namun peristiwa ajaib dengan tenggelamnya sepasukan musuh yang mengejarnya membuat banyak kaum muslimin yang lain dari pemuka Syam dan Iraq mendukungnya, namun pendukung terbesarnya berasal dari Ashabu Rayati As sud dari Negara Afghanistan.
Penaklukan dan ekspansi Imam Mahdi
Setelah proses pemba’iatan Imam Mahdi selesai maka mulailah dia melakukan penaklukan-penaklukan. Dengan izin Allah wilayah-wilayah yang akan dia taklukannya adalah:
1. Bani Kalb (pendukung Sufyani)
2. Jazirah Arab yang meliputi Saudi, Yaman, Uni Emirat Arab, Kuwait, Qatar, Oman dan seluruh kawasan Jazirah.
3. Persi/Iran (Syiah), kaum Syiah kecewa karena Imam Mahdi bukan berasal dari kalangan mereka. Mereka melawan Imam Mahdi namun belliau berhasil menghancurkan mereka.
4. Penaklukan Baitul Maqdis dan Palestina seluruhnya.
5. Malhamah kubra di Al Qur'an’ maq dan Dabiq (Damaskus). Ini mereupakan pertempuran paling dahsyat yang terjadi antara pasukan Imam Mahdi dan pasukan Rum. Perang ini terjadi selama empat hari berturut-turut, sepertiga dari kaum muslimin lari dari pertempuran. Sepertiga lagi mati syahid dan sepertiga sisanya mendapat kemenangan.
6. Penaklukan China, Rusia dan India.
7. Penaklukan Konstantinopel (Turki sekuler), penaklukan ini tidak memakai senjata tetapi hanya menggunakan takbir dan tahlil.
8. Perang melawan Dajjal bersama tujuh puluh ribu Yahudi.
9. Penaklukan Roma seluruhnya.
Wafatnya Imam Mahdi
Imam Mahdi tidak hidup lama setelah datangnya Isa As. Ia wafat dan dishalati oleh kaum muslimin. Sepeninggalnya maka Al Qahtani akan menggantikan Imam Mahdi dalam memimpin kaum muslimin, kebaikan dan keutamaannya sama denagan Imam Mahdi. Masa inilah penuh dengan kedamaian dan keadilan.
Dajjal
Dajjal adalah orang Romawi berkulit merah, bertubuh pendek, berambut keriting, dahinya lebar, pundaknya bidang, matanya yang sebelah kanan buta. Pada mata sebelah kirinya terdapat daging yang tumbuh lebih tebal dari sudutnya, diantara kedua matanya terdapat tulisan huruf ka fa ra, dia mandul tidak punya anak. Dajjal akan keluar dari arah timur (Khurasan) dari kampung Yahudi Asbahan, (sekarang berada diperbatasan Iran dan Rusia). Kemudian ia mengembara ke seluruh negeri, tidak ada Negara yang selamat dari fitnahnya kecuali Makkah dan Madinah.ia keluar setelah kaum muslimin berhasil menaklukkan Konstantin.(lihat: Fathul bari: 13:91).
Tanda-tanda kemunculan Dajjal
Dari hadits Tamim Ad Dari disimpulkan bahwa tanda-tanda kemunculan Dajjal adalah pohon-pohon kurma di desa Nakhl Baisan (Palestina) tidak bisa berbuah lagi, keringnya air danau Tahabaria di Palestina dan keringnya mata air Zughar (Syiria) yang biasa mengairi perkebunan sekitarnya. (HR Muslim18:83).
Dimanakah Dajjal sekarang?
Pendapat yang shahih adalah bahwa Dajjal sudah diciptakan, sekarang ini ia berada disebuah pulau terpencil dan sedang menunggu ketentuan Allah untuk keluar. Hal itu sebagaiman hadits Tamim Ad Dari yang pernah bertemu Dajjal disebuah pulau terpencil saat perahu yang ia naiki bersama kawan-kawannya karam dilaut. Tamim bertemu Dajjal dan al Jasasah, sedang Dajjal saat itu kedua tangannya terbelenggu ke kuduknya, antara kedua lututnya dan mata kakinya diikat dengan rantai besi (HR Muslim 18:78-83).
Keadaan dunia sebelum datangnya Dajjal
Rasulullah SAW bersabda “ sebelum datangnya Dajjal adalah tempo waktu tiga tahun yang sangat sulit dimana Pada waktu itu manusia akan ditimpa kelaparan yang sangat. Allah memerintahkan langit pada tahun pertama untuk menahan sepertiga dari hujannya dan memerintahkan kepada bumi untuk menahan sepertiga dari tanamannya. Kemudian Allah memerintahkan langit pada tahun kedua agar menahan duapertiga dari hujannya dan memerintahkan bumi untuk menahan duapertiga dari tanamannya. Kemudian pada tahun ketiga darinya Allah memerintahkan kepada langit untuk menahan semua air hujan lalu ia tidak meneteskan setitik airpun dan memerintah bumi unutk menahan semua tanamannya setelah itu tidak tumbuh satu tanaman hijaupun dan semua binatang berkuku akan mati kecuali yang tidak dikehendaki Allah. para sahabat bertanya dengan apa manusia hidup pada saat itu ?. beliau menjawab. Tahlil, takbir dan tahmid bagi mereka sama dengan makan.”(HR Ibnu Majah. Sahih. Lihat As Sahihah 2457).
Lama Dajjal menetap di bumi
Dajjal akan tinggal di bumi selama 40 hari satu hari pertama bagaikan satu tahun, satu hari kedua bagai satu bulan satu hari ketiga bagaikan satu pekan. Hari berikutnya bagaikan hari-hari biasanya. Dalam keadaan seperti ini setiap muslim tetap melaksanakan shalat sebagaimana hitungan satu tahun, satu bulan dan satu pekan (HR Muslim).
Fitnah Dajjal
Dajjal akan datang dengan membawa fitnah yang amat dahsyat sehingga banyak manusia akan tertipu. Diantara fitnah Dajjal adalah sebagai berikut :
1- Dajjal datang dengan membawa surga dan neraka, siapa yang masuk ke surga Dajjal berarti masuk ke Neraka Allah dan siapa yang bersabar terhadap Neraka Dajjal berarti masuk kesurga Allah.
2- Dajjal mampu menghidupkan kembali orang yang telah mati sehingga banyak manusia menyangka bahwa ialah Tuhan yang sesungguhnya.
3- Penduduk negeri yang disinggahi Dajjal lalu mengingkarinya, maka sawah dan ladangnya akan hancur, hewan ternaknya mati kelaparan dan negerinya gersang. sedang yang beriman kepada Dajjal akan memperoleh berbagai sarana hidup.
4- Diantara fitnahnya adalah ia akan memaksa seorang manusia lalu membunuh dan memotongnya dengan gergaji hingga tubuhnya terbelah dua lalu ia menghidupkannya kembali. Dia lalu memaksa orang tersebut beriman kepadanya
Para pengikut dan pendukung Dajjal
Pendukung utama Dajjal adalah 70000 Yahudi Asbahan yang berpakaian tanpa jahitan juga diikuti suatu kaum bermuka gelap seperti tembaga. Orang ajam juga banyak yang mendukung Dajjal, juga orang Turki dan manusia dari berbagai Negara yang kebanyakan orang-orang arab dusun dan wanita.
Terbunuhnya Dajjal ditangan Al Masih
Pada hari terakhir dari pengembaraannya di bumi sampailah Dajjal di Palestina lalu bertemu dengan pasukan Imam Mahdi yang baru kembali dari penaklukan Konstantin, saat itu ia telah bersama Isa AS. Ketika Dajjal melihat Nabi Isa tubuhnya meleleh seperti melelehnya garam dalam air. Lalu Nabi Isa mengejarnya hingga sampailah ia disebuah tempat bernama pintu Lodd, disitulah Nabi Isa menikamya dengan sebilah tombak kemudian tombak yang berlumuran darah itu ditunjukkan kepada kaum muslimin selanjutnya 70000 kaum Yahudi pengikut Dajjal akan dibunuh semuanya sehingga mereka akan bersembunyi di batu-batu dan pohon-pohon namun semuanya memberi tahu keberadaan Yahudi yang bersembunyi dibaliknya kecuali pohon Gharqad. (Al Fitan Wal Malahim 1:128-129).
Cara berlindung dari fitnah Dajjal
Rasulullah mengajarkan kepada setiap mu’min cara berlindung dari fitnah Dajjal diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Membaca sepuluh ayat pertama dan terakhir dari surat Al KAhfi
2. Membaca do’a-do’a perlindunagn dari fitnah Dajjal khususnya setiap shalat saat sujud terakhir sebelum tasyahud.
3. Memantapkan iman dengan mempelajari hakikat dan fitnah Dajjal sehingga saat kemunculannya ia mengetahui kebohongan Dajjal.
4. Menetap di Makkah atau Madinah.
5. Berlari atau bersembunyi jika mengetahui bahwa Dajjal mendatanginya. Meskipun ia seorang yang kuat imannya. Karena fitnah syubhat Dajjal sangat dahsyat.
Sekian semoga kita semua dapat selamat dari fitnah Dajjal.Sumber artikel: -www.assajjad.wordpress.com
- www.harunyahya.com
- www.pesanharunyahya.com
- Buku Mengungkap Tabir Masa Depan (Syekh Muhammad Waliyullah An-Nadawi)
-Buku “Umur Umat Islam, Kedatangan Imam Mahdi, dan Munculnya Dajjal” karya Amin Muhammad Jamaluddin oleh Penerbit Cendekian(by oaseqalbu.net)