Guru saya pandai meramal."
"Guru saya lebih hebat, karena ramalannya tepat."
"Ramalan itu tidak selalu benar, Guru saya tidak akan meramal. maka guru saya lebih hebat."
"Guru saya yang paling hebat, karena ajarannya tinggi dan ramalannya sangat jitu."
Perdebatan dan percakapan ini banyak sekali didengar, kiranya merupakan topik yang menarik karena merupakan suatu topik yang abadi sepanjang masa. Saya berusaha untuk merubah masalah ini menjadi suatu topik yang mungkin lebih bermanfaat bagi pembina kehidupan spiritual.
Guru yang dapat meramal ataupun yang tidak dapat meramal sebenarnya tiada berbeda. Tingginya kualitas seorang guru bukan dari apa yang diramalkan saja, tetapi masih banyak unsur-unsur penting lainnya seperti: Ajaran, Cinta-Kasih, Kemuliaan, kemampuannya untuk membebaskan para mahluk dari segala penderitaan, dsb.
Bagi para guru dan master lain yang tidak mau meramal, janganlah terlalu cepat untuk memvonis bahwa ramalan hanyalah perbuatan yang tercela dan rendah. Sebenarnya meramal atau tidak meramal adalah sama saja. Semuanya tergantung dari tujuan dan maksud masing-masing. Bilamana tujuan murni yang selalu dijunjung adalah Cinta Kasih dan Kemuliaan. Maka segala perbuatan baik dengan meramal ataupun tidak hanya sebagai alat dalam menunjukan rasa cinta kasih dan kemuliaan.
Bila kita meramal hanya untuk kepentingan diri sendiri atau untuk tujuan yang terselubung, maka sebaiknya tidak perlu meramal. Begitu pula bila meramal, tetapi tidak didasari cinta-kasih mulia dan tidak bermanfaat bagi para mahluk, sebaiknya tidak perlu melakukan ramalan.
Pahamilah bahwa ramalan tidak merubah apa yang menjadi kehendak dari Yang Maha Kuasa. Ramalan hanya untuk melihat dan mengungkapkan apa yang akan terjadi berdasarkan hukum sebab akibat. Dengan memahami dan mempelajari proses sebab-sebab yang ada di alam segala alam, maka kita dapat melihat akibat-akibat yang akan terjadi.
Ramalan yang saya maksud adalah ramalan yang tidak dipaksakan oleh unsur apapun, dan tidak termaksud dalam mengungkapkan apa yang telah menjadi rahasia alam. Cara meramal yang saya maksud adalah cara meramal yang mempergunakan roh sejati. Mereka yang roh sejatinya telah terbangkit dapat menyatu dengan energi roh mahluk suci lainnya.
Bilamana tidak memahami ilmu ramalan yang sebenarnya, sebaiknya tidak melakukan kegiatan ramal-meramal. Syarat utama bagi mereka yang ingin mempelajari ilmu ramalan adalah membangkitan Roh Sejati terlebih dahulu, karena hanya Roh Sejati yang dapat berhubungan dengan alam roh lainnya. Ingatlah bahwa alam roh sangat sulit dipahami dengan pikiran biasa, maka diperlukan juga kesadaran yang jernih untuk memahami lebih dalam dari alam roh.
Bila Roh Sejati belum terbangkitkan, dan bilamana Kesadaran Sejati belum dapat memahami hukum alam semesta dan pengetahuan ramalan yang sebenarnya, jangan kita langsung mengatakan bahwa semua peramal adalah pembohong. Akhirnya secara tidak langsung kita turut menjerumuskan mahluk lain kedalam kebodohan dan ketidak-tahuan. Dan tanpa kita sadari sebenarnya kita telah menghambat jalan spiritual makhluk lain.
Mereka yang belum membangkitkan Roh Sejatinya sebaiknya tidak meramal, karena tanpa Roh Sejati yang belum terbangkit dan terbina tidak akan mengetahui energi roh yang hadir. Bilamana mereka meramal ibarat orang buta yang coba menuntun orang buta lainnya didalam kegelapan. Akhirnya mereka akan kecewa akan perbuatannya, dan mereka selalu ragu dan khawatir akan kebenaran setiap langkahnya.
Bilamana tidak dapat meramal, janganlah kita membohongi diri sendiri dengan berpura-pura dapat melakukan. Ingat selalu akan hukum sebab-akibat. Jangan karena ketidak-tahuan kita, membuat mahluk lain terjerumus dalam ketidak-tahuan juga. Ingat selalu bahwa perbuatan yang mengakibatkan penderitaan terhadap mahluk lain akan menghasilkan bibit karma buruk.
Bagi mereka yang melakukan ramalan tetapi tidak didukung dengan pengetahuan dan pemahaman energi alam semesta, secara tidak langsung dapat berakibat menjerumuskan mahluk lain kedalam penderitaan dan kesengsaraan lainnya. Ingatlah bahwa tujuan daripada para Mahluk Suci dan Bodhisatva adalah untuk membantu para mahluk agar terbebaskan dari segala macam penderitaan dan kebodohan.
Mereka yang roh sejatinya telah terbangkit dapat mempergunakannya untuk berhubungan dengan energi roh mahluk suci lainnya. Jangan terikat dengan kemampuan yang telah dicapai, terbangkitnya roh sejati hanya sebagai langkah awal untuk pembinaan ajaran "Pembangkitan Roh Sejati". Kebangkitan Roh Sejati hanya sebagai seorang anak kecil yang baru bisa berjalan, gunakan kemampuan berjalan ini untuk mencapai Kesempurnaan Sejati.